Kamis, 19 November 2015

TOR (TERM OF REFERENCE)



1.         JUDUL
PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA ANAK BERINTELEGENSI MATEMATIS-LOGIS  DENGAN ANAK BERINTELEGENSI MUSIKAL (Study di Kelas VIII SMP YIMI Gresik)

2.         LATAR BELAKANG
Dalam SK-KD Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PENJASORKES) merupakan bagian  sangat penting dari pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya pendidikan dirana kognitif saja, akan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran fisik, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, kecerdasan emosional, menanamkan nilai-nilai kejujuran, sportivitas, kerjasama, dan membentuk mental tangguh, serta aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
            Disetiap satuan pendidikan mempunyai standar kelulusan masing-masing dan harus dicapai peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di bentuklah macam macam metode agar dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa.
            Setiap sekolah memiliki ciri khas yang berbeda-beda, sekarang banyak sekolah yang memiliki kelas SBI (Sekolah Berstandar Internasional), ada juga yang masih dalam tahap pengembangan menuju standar itu, sebut saja RSBI yang banyak dapat kita jumpai, setiap satuan sekolah berlomba-lomba menuju keunggulan dan menjadi sekolah favorit. Selain itu sekolah swasta juga tak mau ketinggalan dalam segi kualitas dan kuantitas selayaknya sekolah negeri, sekolah swasta mencari inovasi untuk mendapatkan ciri khas dan menggapai keberhasilan mencapai target kuantitas dan kualitas. Salah satu inovasi itu adalah menerapkan pendekatan multiple intellegences system (MIS).
            SMP YIMI Gresik merupakan salah satu sekolah yang menggunakan pendekatan MIS. Poin penting dalam pendekatan multiple intellegences adalah setiap orang mempunyai delapan intelgensi atau lebih, pada umumnya orang dapat mengembangkan setiap intelegensi sampai pada tingkat penguasaan yang memadai, intelegensi umumnya berfungsi sebagai sistem dan kompleks, yang dimaksud kedelapan intelegensi menurut Gardner (dalam Chatib, 2011: 56) MIS tersebut adalah linguistik, musikal, naturalis, matematis-logis, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, spasial.
SMP YIMI Gresik sudah mengklasifikasikan siswa ke dalam kelas yang memiliki populasi dengan kecenderungan intelegensi yang sama. Pengklasifikasian dikombinasikan dengan tiga kecerdasan yang dianggap berhubungan dan berkarakteristik hampir sama, seperti anak berintelegensi musikal, naturalis, dan musikal. Pengklasifikasian ini dilakukan oleh tim ahli dari lembaga pendidikan YIMI dengan cara melakukan Multiple Intellegences Research (MIR) pada saat melaksanakan program Penerimaan Siswa Baru (PSB). Hasil MIR tiap individu sifatnya rahasia sehingga peneliti hanya mendapatkan informasi kecenderungan intelegensi masing-masing kelas. Data sekolah tentang data pribadi siswa yang memiliki kecerdasan masing-masing memudahkan penelitian mengambil populasi dan sampel penelitian.
Oleh sebab itu peneliti menentukan kelas yang berpopulasi siswa dengan kecenderungan berintelegensi musikal dan intelegensi matematis-logis untuk mengukur perbandingan kebugaran antara kedua kecenderungan intelegensi tersebut yang memiliki perbandingan hampir sama dengan minat gerak. Kemampuan inti pada anak musikal adalah mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya,  sedang kemampuan pada  siswa matematis-logis adalah kepekaan pada memahami pola-pola logis atau numeris dan kemampuan mengelolah alur pemikiran yang panjang. Berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar, berfikir logis, memecahkan masalah. Dari definisi tersebut dapat dilihat perbedaan kecerdasan  tentang pengelolahan tubuh dan perbedaan minat dari siswa-siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui perbedaan kebugaran jasmani khususnya sistem kardiovaskuler di kedua kecenderungan intelegensi tersebut.

3.         RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang di atas dapat diambil  permasalahan yang dapat di kaji dan diteliti yaitu sebagai berikut :
1.      Apakah ada perbedaan tingkat kebugaran siswa antara anak berintelegensi musikal dan anak berintelegensi matematis-logis di SMP YIMI Gresik?
2.      Apabila ada perbedaan, berapa besar tingkat perbandingan kebugaran antara anak berintelegensi musikal dan anak berintelegensi matematis-logis?

4.        TUJUAN PENELITIAN
a.         Penelitian ini bertujuan mengetahui ada dan tidaknya perbedaan tentang tingkat kebugaran jasmani anak berintelegensi musikal dan anak berintelegensi matematis-logis di kelas VIII SMP YIMI Gresik.
b.         Mengetahui besarnya perbandingan tingkat kebugaran jasmani antara anak berintelegensi musikal dan anak berintelegensi matematis-logis di kelas VIII SMP YIMI Gresik.

5.         METODE PENELITIAN

A.      Jenis dan Desain Penelitian
1.         Jenis Penelitian
Penelitian termasuk dalam penelitian non-eksperimen menggunakan pendekatan deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian komparatif dimana peneliti ingin membandingkan antara dua kelompok yang berlatar belakang berbeda.
2.         Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah perbandingan antara dua kelompok yang berbeda dengan ilustrasi desain penelitian sebagai berikut:
Kelompok 1
Kelompok 2
X1
X2
X3
X4
-
Xn
Y1
Y2
Y3
Y4
-
Yn

 (Maksum, 2008: 31)

B.       Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian yang membandingkan kebugaran antara siswa yang berintelegensi matematis-logis dengan siswa yang berintelegensi musikal  dengan test MFT akan dilaksanakan :
Sekolah                       : SMP YIMI Gresik  
Alamat                                    : Jalan Jaksa Agung Suprapto 76  Gresik kabupaten Gresik.
Waktu                                     : 10 Nopember 2012.
Pukul                           : 07.00 WIB

C.      Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Disini adalah keseluruhan jumlah dua kelompok yang dibandingkan. Subyek penelitian ini adalah siswa berintelegensi matematis-logis dan siswa berintelegensi musikal di kelas VIII SMP YIMI Gresik tahun ajaran 2012/2013.
2.      Sampel
Sampel adalah sebagian kecil individu atau objek yang dijadikan wakil dalam penelitian (Maksum, 2009: 40). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan probability sampling. Probability sampling adalah teknik-teknik sampling yang memungkinkan setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel (Maksum, 2009: 41). Karena dalam kelompok probability sampling terdapat tiga jenis cara pengambilan sampel (Maksum, 2009: 41), maka peneliti mengambil salah satu dari tiga cara tersebut yaitu random sampling. Random sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama pada individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Cara yang digunakan dalam random sampling ini adalah menggunakan pengundian.
Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan, maka peneliti menggunakan teknik analisis statistik parametrik yaitu uji beda (uji-t). Terkait dengan pengolahan data tersebut maka peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa dari masing-masing jenis intelegensi (Maksum, 2009: 46).

D.      Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah Tes Kebugaran jasmani Indonesia ( TKJI)

E.       Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh oleh peneliti sebagai berikut:
1.         Observasi awal ke sekolah SMP YIMI Gresik sebagai pengurusan perijinan dan penentuan sampel siswa yang akan menjadi objek penelitian
2.         Pembuatan draft proposal.
3.         Menyerahkan draft proposal kepada ketua laboratorium jurusan pendidikan olahraga untuk dinilai kelayakan dan dicarikan dosen pembimbing yang sesuai terkait dengan masalah penelitian.
4.         Mendapatkan dosen pembimbing dan bimbingan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh kedua pihak.
5.         Mengajukan proposal penelitian untuk ujian seminar proposal.
6.         Pelaksanaan penelitian

F.       Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari instrumen dan pengambilan data setelah tes MFT di lapangan, kemudian data di sesuaikan pada tabel penilaian VO2Max untuk mengetahui data tiap individu, setelah itu dipisahkan antara kedua kelompok sampel tersebut. Kemudian setelah terkumpul data masing-masing tiap kelompok maka langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata VO2max tiap kelompok.
Dimana :
M  : Mean
X : Jumlah total nilai dalam distribusi
N   : Jumlah individu
            (Maksum, 2009: 15)
Setelah itu maka peneliti bisa mengelolah data tersebut dengan dianalisis uji beda antara sampel A dan B. Pengelolahan data dengan rumus t-test :

Dimana :
M1 : Mean pada distribusi sampel 1
M2 : Mean pada distribusi sampel 2
S12 : Nilai varian pada distribusi sampel 1
S12 : Nilai varian pada distribusi sampel 2
N1  : Jumlah individu pada sampel 1
N2  : Jumlah individu pada sampel 2
Untuk mencari varian  diatas harus dicari terlebih dahulu, dengan nilai Varian (S2) bersama sebagai berikut:
Keterangan:
,   =        Jumlah nilai setelah dikuadratkan dari kelompok 1 dan 2
∑X1, ∑X2   =        Jumlah nilai individu dari kelompok 1 dan 2
N1, N2    =   Jumlah individu dalam kelompok
Sebelum data diuji dengan menggunakan rumus beda, maka terlebih dahulu data harus memenuhi syarat sebagai data yang dapat di uji dengan uji beda. Syarat tersebut ialah: (1) Berdistribusi Normal; (2) Sebagai Populasi/ Sampel Homogen.
a)      Uji Normalitas
Dalam analisis data, sebelum menarik kesimpulan dari sebuah hasil penelitian maka perlu diketahui bentuk distribusi data penelitian. Bentuk distribusi yang dapat dilakukan analisis data menggunakan uji beda adalah data yang berdistribusi normal sesuai dengan pemenuhan asumsi normalitas (Sudjana, 2005:150-151). Untuk mengetahui normalitas distribusi data menggunakan rumus sebagai berikut:
X2     =   Nilai Chi-square
xi       =   Nilai individu
       =   Rata-rata
Dengan ketentuan jika:
a)             X2 ≥ X2tabel maka distribusi data tidak normal.
b)            X2 < X2tabel maka distribusi data normal.
(Sudjana, 2005:277)

b)      Uji Homogenitas
Untuk menarik kesimpulan hasil penelitian dari populasi maka perlu mengetahui sifat populasi yang diteliti. Populasi yang dapat disimpulkan menggunakan analisis statistik parametrik adalah populasi yang bersifat homogen. Untuk mengetahui sifat populasi menggunakan rumus sebagai berikut:
Fmax   =   Nilai beda dari populasi
Dengan ketentuan jika:
a)             Fmax < Ftabel maka populasi bersifat homogen.
b)            Fmax > Ftabel maka populasi bersifat hiterogen.
(Maksum, 2009:44)

Selasa, 19 Maret 2013



Kepada yang terhormat
 Kakak-kakak pembina se kec. Bungah

Salam pramuka,
Sehubungan dengan program kwacab gresik, akan mengadakan karang pamitra pembina pramuka. Yang perlu kami sampaikan sbb:
·         Kegiatan tanggal 23-24 maret di gedung pusdiklatcab gresik
·         Tiap” kwaran diharap mengirim 5 orang (2 putra 3 putri)pendaftaran dibuka 11 maret sampai 20 (bisa di nego)
·         Syarat”: mengisi formulir pendaftaran, surat mandat dari kwaran, menyerahkan surat aktif dari gugus depan, poto 4x6 2 lembar, mbayar rp.75.000 per orang
·         Fasilitas yang diperoleh: kosumsi selama kegiatan,KAOS kegiatan, sertifikat, buku AD & ART hasil munaslub 2012, buku uu RI nO. 12 th 2010
·         Buku tata upacara
·         Buku adm. Satuan
·         Info lebih lanjut hub. Kak yudi CP: 085645583773