Senin, 30 April 2012


"Surat Terahir di Maret Kemarin"

Sebuah semangat hidup yang engkau ucapkan padaku, entah engkau sengaja ataupun tidak. Yang aku tau itu yang buat q sedikit berubah, yang aku tau itu buat aku dapat perbaiki aku yang selalu seperti ini, aku dengar meski jarang aku lihat dan aku amati, aku rindu dan akan selalu aku belajar pahami, kesempurnaan hidup yang ku dapat tidak akan aku lihat tanpa celote anak ajaib satu ini, ku Cuma mendengar dia suka menulis,membaca, mengamati, dan memberi solusi......
Hari tanpa dia mungkin sepi, tanpa marahnya, tanpa senyumnya, dan tanpa tangisan .  .  . . . .
Hidup pasti bertujuan, angin pasti ber arah. Aku Cuma yakin indah pasti datang pada sa’atnya, aku tak diam tapi pasti berdo’a,,,,bagiku doa adalah usaha, crita, cita, dan cinta itu ada alurnya. “Tuhan” aku bilang belum tentu menyesatkan, aku bilang padamu karna kita satu tujuan,,,,,,
Memang ahirnya tawakkal dengan keadaan karna itu pemberian tuhan.111022 sampai saat ini akupun tak menemukan cahaya yang hilang, kamu pun belum terlihat  jalan untuk keluar, aku masih berhak untuk keyakinan dan harapanku, meki dianggap hina,nista itulah kata manusia, tek tertata seperti kata yang ku kira. Aku di marah, tetap aku terjaga, meski juga harus menerima ucapan “tidak” darimu aku tetap tak percaya!!!!!!!!
 Merindu ittu pasti terjadi, tapi semua ada hikmahnya,,,,
Menangis tidak juga ,tapi bersedih juga tak bisa dipungkiri, dia datang aku menghindar, karna dia tetap bawa masalah itu, ku berusaha tak berharap, menepis keadaan yang ada
Hanya harapan yang indah,
Tak sanggup ku menggapainya.
Tuhan yang maha kuasa.
Mengerti yang terbaik dari hatiku
Aku sayang kamu,
Slamanya........................
Melihat senyum yang wajar itu, q yakin engkau bahagia tanpa aq,,, tak ada beban di wajah itu, tak ada lara disenyum itu,,,
Meskipun,.,.,.,
Q tak tau perasaan ini, jikapun sedih q harus bahagia, jika bahagia pa yang q rasa? Demimu, keindahan kan tetap ada,.,., jika mimpi, dan juga jika nyata, indah tetap saja berHikmah,.,.,

Aku dan anak-anak Anak Berkebutuhan Khusus di desaku Tercinta

 

Namaku Mohammad Syukrul Amin lahir di RT 22 RW 09 Dusun Pereng Kulon Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, aku tinggal di rumah sederhana milik pakdeku tercinta, tinggal bersama keluarga yang damai nan bahagia, nama kepala dusunku Bapak Musamin, nama kepala desaku H.M.Muwwafaq, S.Pd, M.Si. keadaan desaku yang terdiri 8 dusun yang subur nan asri yang menonjol dengan hasil pertanian dan peternakan dan sebagian besar juga para pemuda dan pemudinya bekerja di pabrik luar kecamatan, karna pabrik di gresik sendiri banyak yang beroperasi dan berkembang secara pesat, baik dari segi pabrik makanan, pupuk, material,  maupun bahan kimia. Dilihat dari kegiatan kepemudaan dusunku terlihat lebih unggul dari dusun yang lain di desaku, di dusun pereng kulon masih aktif  organisasi desa, diantaranya REMAS, IPNU-IPPNU, KARANG TARUNA,  Jam’iyah Dalail Khoirot dan Jam’iyah Ke NU an lainnya.

Dusun pereng kulon juga terdapat lembaga pendidikan seperti PAUD, Madrasah Ibtida’iyah, SMP, dan Pondok Pesantren. Di pendidikan normal,  Desa melirang dapat dibilang pendidikannya cukup mandiri, didobrak dengan dua organisasi besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdlotul Ulama’ dalam pendidikan sudah merata dari tingkat MI, MTs,MA, jumlah sekolah di desa terrhitung TK dan PAUD 3 sekolah, MI/SD 5 sekolah, MTs 1 sekolah, SMP 2 sekolah, dan 1 MA. Akan tetapi di desa belum ada sekolah Sekolah Luar Biasa. Sekolah menerima anak yang berkebutuhan khusus yang dianggap masih bisa mengikuti pelajaran sekolah meskipun ada pelajaran yang di khususkan kepada anak tersebut  seperti tuna daksa yang dikhususkan pelajaran penjasorkes. Pak Maghfud meyampaikan bahwa siswa yang dianggap memperluhkan pembelajaran Khusus bernama Ah.Shofi Asyharianto mempunyai semua anggota gerak tubuhnya, akan tetapi siswa tersebut kesulitan dan tidak mampu mengoptimalkan gerak tubuhnya, siswa tersebut dapat berjalan tetapi tidak mampu berlari,itu karna kakinya besar dan tidak seimbang antara kiri dan kanan. Pemberian materi ajar dari guru juga disesuaikan dengan kamampuan shofi sendiri, secara umum sofi mendapat ilmu bagaimana bergerak dengan sewajarnya dan bagaimana melatih kelentukan tubuh, sehingga dapat bergerak seoptimalnya. Menurut keluarga yaitu bapak asyhar dan ibu anis selaku orang tua dari shofi sendiri, dalam masa kandungan mereka menganggap kelahiran anak pertama mereka baik-baik saja, karena tidak ada keluhan dari ibu yang berarti, dan saat kelahirannya juga berjalan normal, akan tetapi bayi tersebut dengan keadaan yang sebagian tubuhnya ada yang tidak seimbang, kaki yang besar sebelah terutama telapak kaki dan jari-jarinya ,dan bagian dada yang agak besar. Sehingga mengganggu gerak kaki, disebabkan keaadaan ini shofi berjalan agak jingklang dan mengganggu mental dan emosionalnya, menurut ibu anis shofi sering melakukan hal yang berlebihan ketika marah, membuang apa saja yang ada dirumah, dan melontarkan kata-kata yang tidak sopan terhadap orang tuanya, kejadian itu sering terjadi jika sebuah permintaan shofi tidak terturuti. Shofi anak yang sedikit pemarah dan sensitif akan tetapi dia juga giat belajar melebihi anak normal, dia termasuk 6 besar di kelasnya. Dari segi kronologi ketidakwajaran yang terjadi tidak ada unsur ghoib yang dimasalahkan, juga tidak dapat diketahui dari penyakit apa keadaan itu bisa terjadi karena mereka termasuk keluarga yang kurang mampu, sehingga tidak dapat melakukan pemeriksaan dokter secara mendalam dalam kandungan mereka dulu. Pada anak kedua dan ketiga mereka juga lahir dan besar secara normal.  

Di dusun pereng kulon di setiap sudutnya terdapat makam yang di keramatkan oleh penduduk desa, sebelah timur laut ada makam umum desa dan di situ terdapat kuburan yang biasa disebut kuburan manggu, akrab di sebut-sebut dengan embah Mandel, di sebelah tenggara desa ada makam yang terkenal dengan mbahsribah yang dimana terdapat makam kiyai Assaribah yang dulu pertama kali membangun masjid tua di desa Melirang Yaitu masjid Assaribah di dusun Melirang Kulon. Di sebelah barat daya dusun pereng kulon terdapat makam embah Mbuduk yang critanya dulunya tempat tanah makam tersebut hanya datar seperti tanah di sekitarnya, tapi lama kelamaan tanah itu semakin tinggi dari tanah sekitarnya, di situ makam yang dihormati adalah makam alm. Embah yai Idris. Beliau adalah buyut dari pemangku pondok pesantren Nurul Hidayah yang berada di dusun pereng kulon. Di sebelah selatan desa ada makam yang terdapat di gunungan Geneng, dimana terdapat makam Embah Hasan Adipuro dengan istrinya. Di lokasi makam terdapat 2 pohon besar yaitu pohon wringin dan pohon sejenis randu, pohon pohon ini digunakan penduduk untuk menjadi patokan musim/cuaca hitungan jawa, seperti ke siji, keloro, ketigo, sampai kesongo. Di makam ini orang desa sering mengadakan yang dulunya sesajen tapi sekarang beralih menjadi sedekah/bancaan, jika ada orang mempunyai hajat ataupun nadzar maka terbiasa orang tersebut melakukan sedekah disana. Membawa makanan dan di makan di makam tersebut, entah itu makanan nasi dengan ikan ataupun panggang ayam dan tumpeng. Di sini juga banyak di isuhkan terjadi penyebab orang-orang/pemuda yang tiba-tiba tidak waras/gila. Warga menyebut karena para pemuda yang sering ke makam ini karena tidak kuat dengan ilmunya atau biasa disebut kaboten ilmu memang faktanya banyak pemuda yang tidak sadar dengan kelakuannya di dusun pereng kulon, terhitung ada 8 orang yang di cap gila di desa ini, banyak yang hanya berkelakuan menyepi dengan dunianya sendiri, dan ada yang sampai mengganggu orang lain. Misalnya sebagai contoh, usman adalah seseorang yang dianggap gila, dia masih bisa diajak bekerja, akan tetapi tak ada semangat hidup seperti orang selayaknya, menurut salah satu keluarga yaitu penyebabnya adalah karena permasalahan kegagalan berkeluarga dimana dia dulu bercerai dengan istrinya. Sehingga dia seperti itu, dulu sudah pernah diusahakan penyembuhan dan pernah di datangkan mantan istrinya, tapi usaha itu tetap tidak merubah prilakunya, dia hanya tersenyum-tersenyum sendiri tak menghiraukan kehidupan di sekitarnya, terkadang dia berjalan keluar desa, tapi tak lama pun dia bisa kembali ke desa pereng kulon. Menurut kebanyakan pendapat masyarakat memang keberadaan orang orang tersebut dianggap gila dan tidak ada penanggulangan secara spesifik baik dari keluarga dan pemerintahan desa, mereka hidup berdampingan dengan masyarakat dengan biasa biasa saja dan sering kali dihindari jika orang tersebut suka mengganggu warga.

Menurut bu samina tukang pijit di dusun pereng kulon yang terkadang masih menangani persalinan bayi dan pijit orang kandungan, kejadian dan kemungkinan anak yang lahir cacat fisik maupun mental sedikit dalam 20 tahun yang lalu, tercatat hanya ada 4 anak yang cacat 1 anak tuna wicara, 1 anak cacat mental, 1 anak tuna daksa, 1 anak tuna daksa dan mental. Dulu, anak yang tuna wicara tersebut pernah sekolah di sekolah normal sampai kelas 5, akan tetapi ketidakmampuan guru untuk mangajar, anak tersebut tidak mendapat pelayanan seperti anak ABK pada umumnya, hanya di tekankan pada pergaulan sesama teman agar tidak kesepian. Akan tetapi setelah putus sekolah anak tersebut mulai dengan keseharian dengan tetangga dan teman terdekat, lama kelamaan mungkin terjadi masalah dengan kesepian yang terjadi, dia pun dianggap stress karena melakukan perlakuan aniaya kepada tetangga dan anak dibawa umur, dari kejadian itu sutar (anak tuna wicara) tersebut dianggap memiliki cacat mental. Dari pihak keluaga sendiri tak pernah berusaha untuk menyekolahkannya ke sekolah luar biasa, mungkin karena sekolah tersebut sangat jauh dari dusun pereng kulon.

Pak Roihan sebagai kaur agama (imamuddin) di dusun Pereng Kulon berpendapat bahwa kelahiran anak-anak yang cacat mental maupun fisik sendiri tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang ghoib sehubung dengan sejarah desa, juga tak ada unsur karma yang mengandung kesalahan penduduk desa, dusun perengkulon adalah dusun yang religius, adem ayem dengan kebudayaan gotong royongnya. Pak Roihan menduga mungkin adanya kelahiran yang bayi cacat tersebut karna kurangnya asupan gizi yang di kosumsi ibunya. Untuk masalah bagaimana para pemuda tiba-tiba bisa stres dan dianggap kurang waras oleh penduduk itu dia beranggapan bahwa para pemuda itu stres karena belum tercapai tujuanya/ atau kehilangan sesuatu yang diharapkan si pemuda tersebut. Pek Roihan menambahkan bahwa penyembuhan dari masalah para pemuda tersebut harus dimulai dari perhatian keluarga terdekat, sehingga pelan-pelan bisa terjalin komunikasi yang baik.

 Tanggapan kepala Desa Melirang tentang anak yang berkebutuhan khusus sangat sederhana, desa sudah mencatat bilangan berapa orang yang keterbelakangan mental dan anak-anak yang berkebutuhan khusus di desa Melirang, akan tetapi semua berkas dan catatan ada di kantor Desa. Kades mengatakan bahwa tidak mengetahui penyebab adanya hal-hal tersebut  dan lebih memilih tidak menjawab. Usaha yang dilakukan desa menangani ABK dan orang-orang yang keterbalakangan hanya sebatas mendata dan mengusahakan bantuan dari kecamatan, karena ditingkat kecamatan sendiri sekolah/ataupun instansi khusus untuk penanganan anak berkebutuhan khusus tidak ada. Kades juga tidak tahu bahwa di kecamatan tetangga yaitu kecamatan sidayu, manyar, pangkah, driyorejo, dan kebomas ada sekolah luar biasa . Kades menambahkan bahwasanya mengusahakan penanganan hal seperti itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus ada instansi dan dukungan dari keluarga sendiri dari penyandang cacat, terkadang dari keluarga tidak merelahkan karena alasan jauh dari kerabat, ada juga yang makin menyembunyikan ketika mempunyai anak seperti itu.

Di melirang sendiri untuk orang yang mengerti benar tentang keaadaan anak-anak yang berkebutuhan khusus sangatlah kurang, Tidak pernah tercatat seseorang yang memperjuangkan hal itu, seakan akan mereka hidup di dunia yang normal begitu saja tidak pernah menengok pada mereka yang membutuhkan seperti itu, bagi penduduk desa melirang kebutuhan adalah sandang dan pangan, mungkin hanya itu yang terlintas dipikiran mereka. Satu pernah mencoba belajar peduli dengan apa itu pendidikan Khusus dan mencoba mengabdikan dirinya sebagai pendidik di SDLB, SMPLB, SMALB Muhammadiyah Golokan sidayu meskipun dia seorang lulusan S1. Teknik Mesin Unesa Surabaya, 2 tahun dia mengajar di sekolah yayasan tersebut, mengajarkan keterampilan bengkel, dan pelajaran lain. Di tahun 2010 lulusan dari MA Miftahul Ulum memberanikan menimbah ilmu di Uneversitas Negeri Surabaya menempuh jurusan Pendidikan Luar biasa, menurut Kades itu adalah modal generasi yang bisa diharapkan bisa peduli dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus, khususnya di desa melirang sendiri.

Rencana desa Melirang untuk lebih memperhatikan anak-anak yang berkebutuhan khusus menurut kades pasti ada, memperjuangankan kebutuhan mereka dikecamatan Bungah, baik secara pengajuan laporan dan proposal bantuan untuk kesejateraan penyandang cacat, dan menjadi pertimbangan kepala desa beserta perangkat desa sebagai intropeksi pemerintahan. Kepala desa menekankan perhatian masyarakat dengan perkembangan ekonomi desa yang sedang berkembang sehingga kebijakan untuk anak cacat dianggap kurang. Harapan kepala desa untuk setiap warganya dapat memperhatikan setiap orang di sekelilingnya terutama anak dan orang yang keterbelakangan mental dan fisik.

Terahir kepala desa berpesan pada mahasiswa yang menempuh MK. Penjasor Adaptif untuk melanjutkan perjuangannya memperhatikan kaum yang sangat butuh perhatian seperti anak anak yang keterbelakangan mental dan cacat fisik, tidak hanya sebatas mengetahui dan mempelajari apa itu ABK, akan tetapi setidaknya  peduli dengan keadaan yang membutuhkan perhatian khusus seperti kebutuhan anak-anak itu, baik dari segi pendidikan, kesejateraan, kasih sayang. Serta harus berani terjun dan mengabdi mendidik agar anak berkebutuhan khusus dapat menjalani kehidupan normal, selayak anak-anak lain yang tersenyum merasa bahagia dan memiliki semangat hidup yang kuat.

Mengambil kesimpulan dari berbagai pendapat yang ada masalah yang ditimbulkan masyarakat Desa Melirang adalah kurang perhatian dari berbagai pihak baik dari keluarga sendiri, pemerintahan desa, para tetangga, dan instansi pendidikan desa yang kurang mengerti tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus. Ketergantungan pihak desa terhadap kecamatan sebagai alasan untuk tidak dipersalahkan, dari pihak instansi pendidikan mungkin merasa sangat-sangat kurang mendapatkan pelatihan untuk pencerahan dalam pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Dari berbagai pendapat yang ada, meskipun di Desa Melirang terutama Dusun Pereng Kulon banyak makam yang dihormati masyarakat akan tetapi kehidupan masyarakatnya sudah cukup modern dan tidak terlalu menghubung-hubungkan dengan hal-hal ghoib yang ada. Kehidupan masyarakat condong kepada hal-hal yang normal, sehingga kurang memperhatikan hal-hal yang khusus seperti anak cacat, khususnya pendidikan ABK.

 

DEWAN KERJA RANTING BUNGAH
 KECAMATAN BUNGAH GRESIK


 


"PERKEMAHAN REUNI PRAMUKA BUNGAH"

Tanggal : 19-20 Mei 2012

tempat  :  SELODINGIN PANCENG GRESIK

 Qita berangkat transportasi diantar POLSEK Bungah, untuk makan dan peralatan bahwa secara pribadi 

dan diatur secara gotong royong,,,,,

pendaftaran GRATISSSSSSSSSS,

UNTUK INFO SELENGKAPNYA di lakukan Teknikal meeting tanggal 6 Mei 2012 di Mushollah Polsek 

bungah  dengan acara 1. silaturrahmi 2. pemantapan kegiatan perkemahan dan pembekalan

Contact Person :081515600151 (sincan/inung), 085748275459 (anwar), 085731018046 (amin)

jadwal kegiatan diatur dalam TM (6 mei)
  


terimah kasih atas perhatiannya.,.,,,,,,,,,,,,,,